Kamis, 23 Desember 2010

::DEFINISI TIK::

Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) , atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information
and Communication
Technologies (ICT), adalah
payung besar terminologi
yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan
menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi,
dan pengelolaan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari
perangkat yang satu ke
lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan
teknologi komunikasi adalah
dua buah konsep yang tidak
terpisahkan. Jadi Teknologi
Informasi dan Komunikasi
mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan
antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak ) dengan teknologi komunikasi
pada pertengahan abad ke-20 . Perpaduan kedua teknologi
tersebut berkembang pesat
melampaui bidang teknologi
lainnya. Hingga awal abad
ke-21 TIK masih terus
mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat
titik jenuhnya. Sejarah Ada beberapa tonggak
perkembangan teknologi
yang secara nyata memberi
sumbangan terhadap
perkembangan TIK hingga
saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
berkembang menjadi
pengadaan jaringan
komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika , bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel
komunikasi trans-atlantik.
Jaringan telepon ini
merupakan infrastruktur
masif pertama yang dibangun
manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20,
tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel
melalui siaran radio AM yang
pertama. Komunikasi suara
tanpa kabel ini pun segera
berkembang pesat. Kemudian
diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang
berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated
electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika , yang merupakan cikal bakal TIK saat ini,
mendapatkan momen
emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika
Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu
perkembangan teknologi
elektronika lewat upaya
miniaturisasi rangkaian
elektronik untuk pengendali
pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.
Miniaturisasi komponen
elektronik, melalui penciptaan
rangkaian terpadu, pada
puncaknya melahirkan mikroprosesor . Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak ’ perangkat keras komputer
dan terus berevolusi sampai
saat ini. Perangkat
telekomunikasi berkembang
pesat saat teknologi digital mulai digunakan
menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan
batas-batas maksimal
pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat
telekomunikasi kemudian
berkonvergensi dengan perangkat komputer yang
sejak awal merupakan
perangkat yang mengadopsi
teknologi digital. Produk hasil
konvergensi inilah yang saat
ini muncul dalam bentuk telepon seluler . Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk
berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang
menjadi ciri abad ke-21 , sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi
industri. Bila revolusi industri
menjadikan mesin-mesin
sebagai pengganti ‘otot ’ manusia, maka revolusi digital
(karena konvergensi
telekomunikasi - komputasi
multimedia terjadi melalui
implementasi teknologi
digital) menciptakan mesin- mesin yang mengganti (atau
setidaknya meningkatkan
kemampuan) ‘otak ’ manusia. Penerapan TIK dalam
Pendidikan di Indonesia Indonesia pernah
menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama
dengan TIK yang kita kenal
saat ini. Encarta Dictionary
mendeskripsikan telematics
sebagai telecommunication +
informatics (telekomunikasi + informatika ) meskipun sebelumnya kata itu
bermakna science of data
transmission. Pengolahan
informasi dan
pendistribusiannya melalui
jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang
untuk dimanfaatkan di
berbagai bidang kehidupan
manusia, termasuk salah
satunya bidang pendidikan.
Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat
simulasi proses-proses yang
rumit, animasi proses-proses
yang sulit dideskripsikan
sangat menarik minat praktisi
pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani
pembelajaran yang tak
terkendala waktu dan tempat
juga dapat difasilitasi oleh TIK.
Sejalan dengan itu mulailah
bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e- book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan
sebagainya. Awalan e
bermakna electronics yang
secara implisit dimaknai
berdasar teknologi
elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran di Indonesia
telah memiliki sejarah yang
cukup panjang. Inisiatif
menyelenggarakan siaran
radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya
melakukan penyebaran
informasi ke satuan-satuan
pendidikan yang tersebar di
seluruh nusantara . Hal ini adalah wujud dari kesadaran
untuk mengoptimalkan
pendayagunaan teknologi
dalam membantu proses
pembelajaran masyarakat.
Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan
adalah tidak adanya feedback
yang seketika. Siaran bersifat
searah yaitu dari narasumber
atau fasilitator kepada
pembelajar. Introduksi komputer dengan
kemampuannya mengolah
dan menyajikan tayangan
multimedia (teks, grafis,
gambar, suara, dan gambar
bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi
kelemahan yang tidak dimiliki
siaran radio dan televisi. Bila
televisi hanya mampu
memberikan informasi searah
(terlebih jika materi tayangannya adalah materi
hasil rekaman), pembelajaran
berbasis teknologi internet
memberikan peluang
berinteraksi baik secara
sinkron (real time) maupun asinkron (delayed).
Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran
secara sinkron dengan
keunggulan utama bahwa
pembelajar maupun fasilitator
tidak harus berada di satu
tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan
teknologi Internet
memungkinkan pembelajar
berada di mana saja sepanjang
terhubung ke jaringan
komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa
peluang lain yang lebih
sederhana dan lebih murah
juga dapat dikembangkan
sejalan dengan kemajuan TIK
saat ini. Buku Elektronik Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi
yang memanfaatkan
komputer untuk
menayangkan informasi
multimedia dalam bentuk
yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat
diintegrasikan tayangan
suara, grafik, gambar, animasi,
maupun movie sehingga
informasi yang disajikan lebih
kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-
book paling sederhana adalah
yang sekedar memindahkan
buku konvensional menjadi
bentuk elektronik yang
ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan
buku dapat disimpan dalam
satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB)
maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia
sampai 16 GB). Bentuk yang
lebih kompleks dan
memerlukan rancangan yang
lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam
format multimedia. Format
multimedia memungkinkan e-
book menyediakan tidak saja
informasi tertulis tetapi juga
suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya.
Penjelasan tentang satu jenis
musik misalnya, dapat disertai
dengan cuplikan suara jenis
musik tersebut sehingga
pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang
dimaksud oleh penyaji. E-learning Beragam definisi dapat
ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya,
menyatakan bahwa e-
learning meliputi
pembelajaran pada semua
tingkatan, formal maupun
nonformal, yang menggunakan jaringan
komputer ( intranet maupun ekstranet ) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau
fasilitasi. Untuk pembelajaran
yang sebagian prosesnya
berlangsung dengan bantuan
jaringan internet sering
disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih
luas dikemukakan pada
working paper SEAMOLEC,
yakni e-learning adalah
pembelajaran melalui jasa
elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya
disetujui bahwa e-learning
adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi
elektronik sebagai sarana
penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi
tersebut tercakup siaran radio
maupun televisi pendidikan
sebagai salah satu bentuk e-
learning. Meskipun radio dan
televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning,
pada umumnya disepakati
bahwa e-learning mencapai
bentuk puncaknya setelah
bersinergi dengan teknologi
internet. Internet-based learning atau web-based
learning dalam bentuk paling
sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk
menyajikan materi-materi
pembelajaran. Cara ini
memungkinkan pembelajar
mengakses sumber belajar
yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator
kapanpun dikehendaki. Bila
diperlukan dapat pula
disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran
tersebut yang berfungsi
sebagai forum diskusi. Fasilitas
e-learning yang lengkap
disediakan oleh perangkat
lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola
pembelajaran atau LMS
(learning management
system). LMS mutakhir
berjalan berbasis teknologi
internet sehingga dapat diakses dari manapun selama
tersedia akses ke internet.
Fasilitas yang disediakan
meliputi pengelolaan siswa
atau peserta didik,
pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan
proses pembelajaran
termasuk pengelolaan
evaluasi pembelajaran serta
pengelolaan komunikasi
antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya.
Fasilitas ini memungkinkan
kegiatan belajar dikelola
tanpa adanya tatap muka
langsung di antara pihak-
pihak yang terlibat (administrator, fasilitator,
peserta didik atau
pembelajar). ‘Kehadiran ’ pihak-pihak yang terlibat
diwakili oleh e-mail, kanal chatting , atau melalui video conference . Referensi Haryanto, Edy. (2008).
Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya.
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran

::DEFINISI BAHASA INDONESIA::

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia [2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia , tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi . Di Timor Leste , bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja . Dari sudut pandang linguistik , bahasa Indonesia adalah salah
satu dari banyak ragam bahasa Melayu [3]. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau [4]dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia
mengalami perubahan akibat
penggunaanya sebagai bahasa
kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan "Bahasa Indonesia"
diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari
kesan "imperialisme bahasa"
apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. [5] Proses ini menyebabkan berbedanya
Bahasa Indonesia saat ini dari
varian bahasa Melayu yang
digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya . Hingga saat ini, Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang
hidup, yang terus
menghasilkan kata-kata baru,
baik melalui penciptaan
maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan
dituturkan oleh lebih dari 90%
warga Indonesia, Bahasa
Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya.
Sebagian besar warga
Indonesia menggunakan salah
satu dari 748 bahasa yang ada
di Indonesia sebagai bahasa ibu.[6] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali
menggunakan versi sehari-
hari (kolokial) dan/atau
mencampuradukkan dengan
dialek Melayu lainnya atau
bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia
digunakan sangat luas di
perguruan-perguruan, di
media massa, sastra,
perangkat lunak, surat-
menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, [7] sehingga dapatlah dikatakan
bahwa Bahasa Indonesia
digunakan oleh semua warga
Indonesia. Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. [8] Dasar-dasar yang penting untuk
komunikasi dasar dapat
dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. [9] Sejarah Lihat pula Sejarah bahasa Melayu . Masa lalu sebagai bahasa
Melayu Bahasa Indonesia adalah
varian bahasa Melayu, sebuah
bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda- Sulawesi , yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern. Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui
memakai bahasa Melayu
(sebagai bahasa Melayu Kuna ) sebagai bahasa kenegaraan.
Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian
selatan peninggalan kerajaan
itu menggunakan bahasa
Melayu yang bertaburan kata-
kata pinjaman dari bahasa Sanskerta , suatu bahasa Indo- Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan
bahasa ini diketahui cukup
luas, karena ditemukan pula
dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa [10] dan Pulau Luzon.[11] Kata- kata seperti samudra, istri,
raja, putra, kepala, kawin, dan
kaca masuk pada periode
hingga abad ke-15 Masehi. Pada abad ke-15 berkembang
bentuk yang dianggap sebagai
bahasa Melayu Klasik (classical
Malay atau medieval Malay).
Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka , yang perkembangannya kelak
disebut sebagai bahasa Melayu
Tinggi. Penggunaannya
terbatas di kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera , Jawa , dan Semenanjung Malaya .[rujukan? ] Laporan Portugis , misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh
semua pedagang di wilayah
Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak
dari Nusantara yang menjadi
juru bahasa di wilayah itu. Ciri
paling menonjol dalam ragam
sejarah ini adalah mulai
masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama
Islam yang mulai masuk sejak
abad ke-12. Kata-kata bahasa
Arab seperti masjid, kalbu,
kitab, kursi, selamat, dan
kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk,
dewan, saudagar, tamasya,
dan tembakau masuk pada
periode ini. Proses penyerapan
dari bahasa Arab terus
berlangsung hingga sekarang. Kedatangan pedagang
Portugis, diikuti oleh Belanda,
Spanyol, dan Inggris
meningkatkan informasi dan
mengubah kebiasaan
masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis
banyak memperkaya kata-
kata untuk kebiasaan Eropa
dalam kehidupan sehari-hari,
seperti gereja, sepatu, sabun,
meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama
banyak memberi pengayaan
di bidang administrasi,
kegiatan resmi (misalnya
dalam upacara dan
kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-
kata seperti asbak, polisi,
kulkas, knalpot, dan stempel
adalah pinjaman dari bahasa
ini. Bahasa yang dipakai
pendatang dari Cina juga
lambat laun dipakai oleh
penutur bahasa Melayu, akibat
kontak di antara mereka
yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah
dapat diduga, kata-kata
Tionghoa yang masuk
biasanya berkaitan dengan
perniagaan dan keperluan
sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko,
tauke, dan cukong. Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa
bahasa orang Melayu/Melaka
dianggap sebagai bahasa yang
paling penting di "dunia timur". [12] Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini
melahirkan berbagai varian
lokal dan temporal. Bahasa
perdagangan menggunakan
bahasa Melayu di berbagai
pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis , bahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat.
Terjadi proses pidginisasi di
beberapa kota pelabuhan di
kawasan timur Nusantara,
misalnya di Manado, Ambon , dan Kupang . Orang-orang Tionghoa di Semarang dan
Surabaya juga menggunakan
varian bahasa Melayu pidgin.
Terdapat pula bahasa Melayu
Tionghoa di Batavia . Varian yang terakhir ini malah
dipakai sebagai bahasa
pengantar bagi beberapa surat
kabar pertama berbahasa
Melayu (sejak akhir abad ke-19). [13] Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan
bahasa Melayu Pasar oleh para
peneliti bahasa. Terobosan penting terjadi
ketika pada pertengahan abad
ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu
dapat dikatakan bahwa
bahasa ini adalah bahasa yang
full-fledged, sama tinggi
dengan bahasa-bahasa
internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan
dokumentasi kata yang
terdefinisi dengan jelas. Hingga akhir abad ke-19 dapat
dikatakan terdapat paling
sedikit dua kelompok bahasa
Melayu yang dikenal
masyarakat Nusantara: bahasa
Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa
Melayu Tinggi yang terbatas
pemakaiannya tetapi memiliki
standar. Bahasa ini dapat
dikatakan sebagai lingua franca , tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa
kedua atau ketiga. Kata-kata
pinjaman Bahasa Indonesia Pemerintah kolonial Hindia-
Belanda menyadari bahwa
bahasa Melayu dapat dipakai
untuk membantu administrasi
bagi kalangan pegawai
pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai
pribumi dinilai lemah. Dengan
menyandarkan diri pada
bahasa Melayu Tinggi (karena
telah memiliki kitab-kitab
rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam
standardisasi bahasa. Promosi
bahasa Melayu pun dilakukan
di sekolah-sekolah dan
didukung dengan penerbitan
karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini
terbentuklah "embrio" bahasa
Indonesia yang secara
perlahan mulai terpisah dari
bentuk semula bahasa Melayu
Riau-Johor. Pada awal abad ke-20
perpecahan dalam bentuk
baku tulisan bahasa Melayu
mulai terlihat. Di tahun 1901,
Indonesia (sebagai Hindia- Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson. [12] Ejaan Van Ophuysen diawali dari
penyusunan Kitab Logat
Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen , dibantu oleh Nawawi Soetan Ma ’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim. Intervensi pemerintah
semakin kuat dengan
dibentuknya Commissie voor
de Volkslectuur ("Komisi
Bacaan Rakyat" - KBR) pada
tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka . Pada tahun 1910 komisi ini, di
bawah pimpinan D.A. Rinkes,
melancarkan program Taman
Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa
instansi milik pemerintah.
Perkembangan program ini
sangat pesat, dalam dua tahun
telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. [14] Bahasa Indonesia secara resmi diakui
sebagai "bahasa persatuan
bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa
nasional atas usulan Muhammad Yamin , seorang politikus, sastrawan, dan ahli
sejarah. Dalam pidatonya pada
Kongres Nasional kedua di
Jakarta, Yamin mengatakan, "Jika mengacu pada masa
depan bahasa-bahasa yang
ada di Indonesia dan
kesusastraannya, hanya
ada dua bahasa yang bisa
diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa
Jawa dan Melayu. Tapi dari
dua bahasa itu, bahasa
Melayulah yang lambat
laun akan menjadi bahasa
pergaulan atau bahasa persatuan." [15] Selanjutnya perkembangan
bahasa dan kesusastraan
Indonesia banyak dipengaruhi
oleh sastrawan Minangkabau , seperti Marah Rusli , Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar , Sutan Takdir Alisyahbana , Hamka , Roestam Effendi , Idrus, dan Chairil Anwar . Sastrawan tersebut banyak
mengisi dan menambah
perbendaharaan kata, sintaksis , maupun morfologi bahasa Indonesia.[16] Peristiwa-peristiwa
penting yang berkaitan
dengan perkembangan
bahasa Indonesia Perinciannya sebagai berikut: 1. Tahun 1908 pemerintah
kolonial mendirikan sebuah
badan penerbit buku-buku
bacaan yang diberi nama
Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang
kemudian pada tahun 1917
diubah menjadi Balai Pustaka . Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel,
seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku
penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara
kesehatan, yang tidak
sedikit membantu
penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat
luas. 2. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam
pidatonya. Hal ini untuk
pertamakalinya dalam
sidang Volksraad , seseorang berpidato
menggunakan bahasa Indonesia.[17] 3. Tanggal 28 Oktober 1928
secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi
bahasa persatuan
Indonesia. 4. Tahun 1933 berdiri sebuah
angkatan sastrawan muda
yang menamakan dirinya
sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana . 5. Tahun 1936 Sutan Takdir
Alisyahbana menyusun
Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia. 6. Tanggal 25-28 Juni 1938
dilangsungkan Kongres
Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat
disimpulkan bahwa usaha
pembinaan dan
pengembangan bahasa
Indonesia telah dilakukan
secara sadar oleh cendekiawan dan
budayawan Indonesia saat
itu. 7. Tanggal 18 Agustus 1945
ditandatanganilah Undang- Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal
36) menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa
negara. 8. Tanggal 19 Maret 1947
diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai pengganti ejaan Van
Ophuijsen yang berlaku
sebelumnya. 9. Tanggal 28 Oktober s.d 2
November 1954
diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan
tekad bangsa Indonesia
untuk terus-menerus
menyempurnakan bahasa
Indonesia yang diangkat
sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai
bahasa negara. 0. Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto , Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan
Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan (EYD)
melalui pidato kenegaraan
di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan
Keputusan Presiden No. 57
tahun 1972. 1. Tanggal 31 Agustus 1972
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menetapkan
Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum
Pembentukan Istilah resmi
berlaku di seluruh wilayah
Indonesia (Wawasan
Nusantara). 2. Tanggal 28 Oktober s.d 2
November 1978
diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia III di
Jakarta. Kongres yang
diadakan dalam rangka memperingati Sumpah
Pemuda yang ke-50 ini
selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan,
dan perkembangan bahasa
Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha
memantapkan kedudukan
dan fungsi bahasa
Indonesia. 3. Tanggal 21-26 November
1983 diselenggarakan
Kongres Bahasa Indonesia
IV di Jakarta. Kongres ini
diselenggarakan dalam
rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang
ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa
pembinaan dan
pengembangan bahasa
Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga
amanat yang tercantum di
dalam Garis-Garis Besar
Haluan Negara, yang
mewajibkan kepada semua
warga negara Indonesia untuk menggunakan
bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, dapat
tercapai semaksimal
mungkin. 4. Tanggal 28 Oktober s.d 3
November 1988
diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia V di
Jakarta. Kongres ini dihadiri
oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari
seluruh Indonesia dan
peserta tamu dari negara
sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia , Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia . Kongres itu ditandatangani dengan
dipersembahkannya karya
besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa
kepada pencinta bahasa di
Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. 5. Tanggal 28 Oktober s.d 2
November 1993
diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia VI di
Jakarta. Pesertanya
sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53
peserta tamu dari
mancanegara meliputi
Australia, Brunei
Darussalam, Jerman,
Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura,
Korea Selatan, dan Amerika
Serikat. Kongres
mengusulkan agar Pusat
Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Bahasa
Indonesia, serta
mengusulkan disusunnya
Undang-Undang Bahasa
Indonesia. 6. Tanggal 26-30 Oktober 1998
diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia VII di Hotel Indonesia , Jakarta. Kongres itu mengusulkan
dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa. Penyempurnaan ejaan Ejaan-ejaan untuk bahasa
Melayu/Indonesia mengalami
beberapa tahapan sebagai
berikut: Ejaan van Ophuijsen Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin. Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi
Soetan Ma ’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim menyusun ejaan baru
ini pada tahun 1896. Pedoman
tata bahasa yang kemudian
dikenal dengan nama ejaan
van Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada
tahun 1901. Ciri-ciri dari ejaan
ini yaitu: 1. Huruf ï untuk
membedakan antara huruf
i sebagai akhiran dan
karenanya harus
disuarakan tersendiri
dengan diftong seperti mulaï dengan ramai. Juga
digunakan untuk menulis
huruf y seperti dalam
Soerabaïa. 2. Huruf j untuk menuliskan
kata-kata jang, pajah,
sajang, dsb. 3. Huruf oe untuk menuliskan
kata-kata goeroe, itoe,
oemoer, dsb. 4. Tanda diakritik, seperti
koma ain dan tanda trema,
untuk menuliskan kata-
kata ma ’moer, ’akal, ta ’, pa’, dsb. Ejaan Republik Ejaan ini diresmikan pada
tanggal 19 Maret 1947
menggantikan ejaan
sebelumnya. Ejaan ini juga
dikenal dengan nama ejaan Soewandi . Ciri-ciri ejaan ini yaitu: 1. Huruf oe diganti dengan u
pada kata-kata guru, itu,
umur, dsb. 2. Bunyi hamzah dan bunyi
sentak ditulis dengan k
pada kata-kata tak, pak,
rakjat, dsb. 3. Kata ulang boleh ditulis
dengan angka 2 seperti
pada kanak2, ber-jalan2,
ke-barat2-an. 4. Awalan di- dan kata depan
di kedua-duanya ditulis
serangkai dengan kata
yang mendampinginya. Ejaan Melindo (Melayu
Indonesia) Konsep ejaan ini dikenal pada
akhir tahun 1959. Karena
perkembangan politik selama
tahun-tahun berikutnya,
diurungkanlah peresmian
ejaan ini. Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan
(EYD) Ejaan ini diresmikan
pemakaiannya pada tanggal
16 Agustus 1972 oleh Presiden
Republik Indonesia. Peresmian
itu berdasarkan Putusan
Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa
serumpun, yakni Bahasa
Indonesia dan Bahasa
Malaysia, semakin dibakukan. Perubahan: Indonesia (pra-1972) Malaysia (pra-1972) Sejak 1972 tj ch c dj j j ch kh kh nj ny ny sj sh sy j y y oe* u u Catatan : Tahun 1947 "oe" sudah digantikan dengan "u". Senarai kata serapan
dalam bahasa Indonesia Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kata serapan dalam bahasa Indonesia Bahasa Indonesia adalah
bahasa yang terbuka.
Maksudnya ialah bahwa
bahasa ini banyak menyerap
kata-kata dari bahasa lain. Asal Bahasa Jumlah Kata Belanda 3.280 kata Inggris 1.610 kata Arab 1.495 kata Sanskerta -Jawa Kuno 677 kata Tionghoa 290 kata Portugis 131 kata Tamil 83 kata Parsi 63 kata Hindi 7 kata Bahasa daerah: Jawa , Sunda, dll. ... Sumber : Buku berjudul "Senarai Kata Serapan dalam
Bahasa Indonesia" (1996) yang
disusun oleh Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa
(sekarang bernama Pusat Bahasa). Daftar bahasa daerah di
Indonesia Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar bahasa di Indonesia Penggolongan Indonesia termasuk anggota
dari Bahasa Melayu-Polinesia Barat subkelompok dari bahasa Melayu-Polinesia yang pada gilirannya merupakan
cabang dari bahasa Austronesia . Menurut situs Ethnologue , bahasa Indonesia didasarkan pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di timur laut Sumatra Distribusi geografis Bahasa Indonesia dituturkan
di seluruh Indonesia,
walaupun lebih banyak
digunakan di area perkotaan
(seperti di Jakarta dengan
dialek Betawi serta logat Betawi). Penggunaan bahasa di daerah
biasanya lebih resmi, dan
seringkali terselip dialek dan
logat di daerah bahasa
Indonesia itu dituturkan.
Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah
kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai
pengganti untuk bahasa
Indonesia. Kedudukan resmi Bahasa Indonesia memiliki
kedudukan yang sangat
penting seperti yang
tercantum dalam: 1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. 2. Undang-Undang Dasar RI
1945 Bab XV (Bendera,
Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu
Kebangsaan) Pasal 36
menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Dari Kedua hal tersebut, maka
kedudukan bahasa Indonesia
sebagai: 1. Bahasa kebangsaan,
kedudukannya berada di
atas bahasa-bahasa daerah. 2. Bahasa negara (bahasa
resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia ) Bunyi Berikut adalah fonem dari
bahasa indonesia mutakhir Vokal Depan Madya Belakang Tertutup iː uː Tengah e ə o Hampir Terbuka (ɛ) (ɔ) Terbuka a Bahasa Indonesia juga
mempunyai diftong /ai/, /
au/, dan /oi/. Namun, di dalam
suku kata tertutup seperti air
kedua vokal tidak diucapkan
sebagai diftong Konsonan Bibir Gigi Langit 2 keras Langit 2 lunak Celah
suara Sengau m n ɲ ŋ Letup p b t d c ɟ k g ʔ Desis (f) s (z) (ç) (x) h Getar/ Sisi l r Hampiran w j Vokal di dalam tanda
kurung adalah alofon sedangkan konsonan di
dalam tanda kurung adalah
fonem pinjaman dan hanya
muncul di dalam kata
serapan. /k/, /p/, dan /t/ tidak
diaspirasikan /t/ dan /d/ adalah konsonan gigi bukan konsonan rongga gigi
seperti di dalam bahasa
Inggris. /k/ pada akhir suku kata
menjadi konsonan letup
celah suara Penekanan ditempatkan
pada suku kata kedua dari
terakhir dari kata akar.
Namun apabila suku kata
ini mengandung pepet maka penekanan pindah ke
suku kata terakhir. Tata bahasa Dibandingkan dengan bahasa-
bahasa Eropa, bahasa
Indonesia tidak menggunakan
kata bergender. Sebagai
contoh kata ganti seperti "dia"
tidak secara spesifik menunjukkan apakah orang
yang disebut itu lelaki atau
perempuan. Hal yang sama
juga ditemukan pada kata
seperti "adik" dan "pacar"
sebagai contohnya. Untuk memerinci sebuah jenis
kelamin, sebuah kata sifat
harus ditambahkan, "adik
laki-laki" sebagai contohnya. Ada juga kata yang berjenis
kelamin, seperti contohnya
"putri" dan "putra". Kata-kata
seperti ini biasanya diserap
dari bahasa lain. Pada kasus di
atas, kedua kata itu diserap dari bahasa Sanskerta melalui bahasa Jawa Kuno. Untuk mengubah sebuah kata
benda menjadi bentuk jamak
digunakanlah reduplikasi (perulangan kata ), tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat
dalam konteks. Sebagai
contoh "seribu orang" dipakai,
bukan "seribu orang-orang".
Perulangan kata juga
mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas
pada kata benda. Bahasa Indonesia
menggunakan dua jenis kata
ganti orang pertama jamak,
yaitu "kami" dan "kita".
"Kami" adalah kata ganti
eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan bicara,
sedangkan "kita" adalah kata
ganti inklusif yang berarti
kelompok orang yang disebut
termasuk lawan bicaranya. Susunan kata dasar yaitu
Subyek - Predikat - Obyek
(SPO), walaupun susunan kata
lain juga mungkin. Kata kerja
tidak di bahasa berinfleksikan
kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa
Indonesia juga tidak
mengenal kala (tense). Waktu
dinyatakan dengan
menambahkan kata
keterangan waktu (seperti, "kemarin" atau "esok"), atau
petunjuk lain seperti "sudah"
atau "belum". Dengan tata bahasa yang
cukup sederhana bahasa
Indonesia mempunyai
kerumitannya sendiri, yaitu
pada penggunaan imbuhan yang mungkin akan cukup
membingungkan bagi orang
yang pertama kali belajar
bahasa Indonesia. Awalan, akhiran, dan
sisipan Bahasa Indonesia mempunyai
banyak awalan , akhiran , maupun sisipan, baik yang asli dari bahasa-bahasa Nusantara
maupun dipinjam dari bahasa-
bahasa asing. Untuk daftar awalan, akhiran,
maupun sisipan dapat dilihat
di halaman masing-masing. Dialek dan ragam bahasa Pada keadaannya bahasa
Indonesia menumbuhkan
banyak varian yaitu varian
menurut pemakai yang
disebut sebagai dialek dan varian menurut pemakaian
yang disebut sebagai ragam bahasa. Dialek dibedakan atas hal ihwal berikut: 1. Dialek regional , yaitu rupa-rupa bahasa yang
digunakan di daerah
tertentu sehingga ia
membedakan bahasa yang
digunakan di suatu daerah
dengan bahasa yang digunakan di daerah yang
lain meski mereka berasal
dari eka bahasa. Oleh
karena itu, dikenallah bahasa Melayu dialek Ambon , dialek Jakarta (Betawi ), atau bahasa Melayu dialek Medan. 2. Dialek sosial , yaitu dialek yang digunakan oleh
kelompok masyarakat
tertentu atau yang
menandai tingkat
masyarakat tertentu.
Contohnya dialek wanita dan dialek remaja. 3. Dialek temporal , yaitu dialek yang digunakan
pada kurun waktu
tertentu. Contohnya dialek
Melayu zaman Sriwijaya dan dialek Melayu zaman
Abdullah. 4. Idiolek , yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang.
Sekalipun kita semua
berbahasa Indonesia, kita
masing-masing memiliki
ciri-ciri khas pribadi dalam
pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata. Ragam bahasa dalam bahasa
Indonesia berjumlah sangat
banyak dan tidak terhad.
Maka itu, ia dibagi atas dasar
pokok pembicaraan,
perantara pembicaraan, dan hubungan antarpembicara. Ragam bahasa menurut
pokok pembicaraan meliputi: 1. ragam undang-undang 2. ragam jurnalistik 3. ragam ilmiah 4. ragam sastra Ragam bahasa menurut
hubungan antarpembicara
dibagi atas: 1. ragam lisan, terdiri dari: 1. ragam percakapan 2. ragam pidato 3. ragam kuliah 4. ragam panggung 2. ragam tulis, terdiri dari: 1. ragam teknis 2. ragam undang-undang 3. ragam catatan 4. ragam surat-menyurat Dalam kenyataannya, bahasa
baku tidak dapat digunakan
untuk segala keperluan, tetapi
hanya untuk: 1. komunikasi resmi 2. wacana teknis 3. pembicaraan di depan
khalayak ramai 4. pembicaraan dengan orang
yang dihormati Selain keempat penggunaan
tersebut, dipakailah ragam
bukan baku. Lihat pula Peribahasa Indonesia Bahasa Melayu Kata serapan dalam bahasa
Indonesia Daftar kata serapan dalam
bahasa Indonesia Bahasa Belanda di Indonesia Perbedaan antara bahasa
Melayu dan bahasa
Indonesia Perbedaan antara sebutan
bahasa Melayu basahan dan
bahasa Indonesia Referensi 1. ^ Pasal 36 Undang-Undang Dasar RI 1945 2. ^ Butir ketiga Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 3. ^ Kridalaksana H. 1991. Pendekatan tentang
Pendekatan Historis dalam
Kajian Bahasa Melayu dan
Bahasa Indonesia. Dalam
Kridalaksana H.
(penyunting). Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah
Bunga Rampai. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta. 4. ^ Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I
1939 di Solo: "jang dinamakan 'Bahasa
Indonesia' jaitoe bahasa
Melajoe jang
soenggoehpoen pokoknja
berasal dari 'Melajoe Riaoe'
akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe
dikoerangi menoeroet
keperloean zaman dan alam
baharoe, hingga bahasa itoe
laloe moedah dipakai oleh
rakjat diseloeroeh Indonesia itoe haroes
dilakoekan oleh kaoem ahli
jang beralam baharoe, ialah
alam kebangsaan
Indonesia", dikutip di
Pendahuluan KBBI cetakan ketiga. 5. ^ Asmadi T.D. Arti Tanggal 2 Mei bagi Bahasa Indonesia. Laman Lembaga Pers Dr.
Sutomo. Edisi 08 Februari
2010. diakses 5 Maret 2010. 6. ^ Depdiknas Terbitkan Peta Bahasa Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari
berita AntaraOnline edisi 22
Oktober 2008. 7. ^ http://www.ohio.edu/ LINGUISTICS/indonesian/
index.html Why Indonesian is important to
learn. Situs pengajaran
bahasa Indonesia di Ohio
State University. 8. ^ Farber, Barry. J. How to learn any language quickly,
enjoyably and on your
own. Citadel Press. 1991. 9. ^ Eliot, J., Bickersteth, J. Sumatra Handbook.
Footprint. 2000. 0. ^ Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di
Jawa Tengah (berangka
tahun abad ke-9) dan di
dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad ke-10
menunjukkan adanya
penyebaran penggunaan
bahasa ini di Pulau Jawa 1. ^ Keping Tembaga Laguna (900 M) yang ditemukan di
dekat Manila, Pulau Luzon, berbahasa Melayu Kuna,
menunjukkan keterkaitan
wilayah itu dengan
Sriwijaya. 2. ^ a b ( e n ) Best of The Best (Crème de la Crème) 3. ^ Hal ini tidak mengherankan karena
banyak dari pengusaha
penerbitan di kala itu
berasal dari etnis Tionghoa. 4. ^ Balai Pustaka, Berbenah Setelah Satu Abad . Kompas daring, 25 November 2009. 5. ^ [1] 6. ^ Teeuw, A (1986). Modern Indonesian Literature I. 7. ^ Etek, Azizah (2008). Kelah Sang Demang, Jahja Datoek
Kajo, Pidato Otokritik di
Volksraad 1927 - 1939. Pranala luar ( i d ) Situs Pusba - Pusat Bahasa ( i d ) Pusatbahasa: Sekilas tentang Sejarah
Bahasa Indonesia ( i d ) Kamus Besar Bahasa Indonesia ( e n ) Ethnologue edisi 16 ( i d ) Piagam Hak Asasi Manusia dalam bahasa
Indonesia ( i d ) Tentang Bahasa Indonesia ( i d ) Bahasa Indonesia Flash Thesaurus Pembelajaran bahasa
Indonesia ( i d ) ( e n ) Bahasa Kita ( e n ) Wikibooks - Belajar Bahasa Indonesia ( e n ) Belajar Bahasa Indonesia ( e n ) Belajar Bahasa Indonesia lewat Internet ( e n ) Belajar Bahasa Indonesia online ( e n ) Indonesia WWW Virtual Library

::DEFINISI FISIKA::

Fisika (Bahasa Yunani : φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu
tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang
tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu . Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku
dan sifat materi dalam bidang
yang sangat beragam, mulai
dari partikel submikroskopis
yang membentuk segala
materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta
sebagai satu kesatuan kosmos . Beberapa sifat yang dipelajari
dalam fisika merupakan sifat
yang ada dalam semua sistem
materi yang ada, seperti
hukum kekekalan energi . Sifat semacam ini sering
disebut sebagai hukum fisika . Fisika sering disebut sebagai
"ilmu paling mendasar",
karena setiap ilmu alam
lainnya ( biologi, kimia , geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem
materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika.
Misalnya, kimia adalah ilmu
tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat
suatu zat kimia ditentukan
oleh sifat molekul yang
membentuknya, yang dapat
dijelaskan oleh ilmu fisika
seperti mekanika kuantum , termodinamika , dan elektromagnetika . Fisika juga berkaitan erat
dengan matematika . Teori fisika banyak dinyatakan
dalam notasi matematis, dan
matematika yang digunakan
biasanya lebih rumit daripada
matematika yang digunakan
dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan
matematika adalah: fisika
berkaitan dengan pemerian
dunia material, sedangkan
matematika berkaitan dengan
pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan
dunia material. Namun,
perbedaan ini tidak selalu
tampak jelas. Ada wilayah
luas penelitan yang beririsan
antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang
mengembangkan struktur
matematis bagi teori-teori
fisika. Sekilas tentang riset Fisika Fisika teoretis dan
eksperimental Budaya penelitian fisika
berbeda dengan ilmu lainnya
karena adanya pemisahan teori dan eksperimen . Sejak abad kedua puluh,
kebanyakan fisikawan
perseorangan
mengkhususkan diri meneliti
dalam fisika teoretis atau fisika eksperimental saja, dan
pada abad kedua puluh,
sedikit saja yang berhasil
dalam kedua bidang tersebut.
Sebaliknya, hampir semua
teoris dalam biologi dan kimia juga merupakan
eksperimentalis yang sukses. Gampangnya, teoris berusaha
mengembangkan teori yang
dapat menjelaskan hasil
eksperimen yang telah dicoba
dan dapat memperkirakan
hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu,
eksperimentalis menyusun
dan melaksanakan
eksperimen untuk menguji
perkiraan teoretis. Meskipun
teori dan eksperimen dikembangkan secara
terpisah, mereka saling
bergantung. Kemajuan dalam
fisika biasanya muncul ketika
eksperimentalis membuat
penemuan yang tak dapat dijelaska teori yang ada,
sehingga mengharuskan
dirumuskannya teori-teori
baru. Tanpa eksperimen,
penelitian teoretis sering
berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M , teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena
eksperimen untuk
mengujinya belum pernah
disusun. Teori fisika utama Meskipun fisika membahas
beraneka ragam sistem, ada
beberapa teori yang
digunakan secara keseluruhan
dalam fisika, bukan di satu
bidang saja. Setiap teori ini diyakini benar adanya, dalam
wilayah kesahihan tertentu.
Contohnya, teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan
tepat, asalkan benda ini lebih
besar daripada atom dan
bergerak dengan kecepatan
jauh lebih lambat daripada kecepatan cahaya . Teori-teori ini masih terus diteliti;
contohnya, aspek
mengagumkan dari mekanika
klasik yang dikenal sebagai teori chaos ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad
setelah dirumuskan oleh Isaac Newton . Namun, hanya sedikit fisikawan yang
menganggap teori-teori dasar
ini menyimpang. Oleh karena
itu, teori-teori tersebut
digunakan sebagai dasar
penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua
pelaku fisika, apa pun
spesialisasinya, diharapkan
memahami teori-teori
tersebut. Teori Subtopik
utama Konsep Mekanika klasik Hukum gerak
Newton , Mekanika
Lagrangian, Mekanika
Hamiltonian , Teori chaos, Dinamika
fluida , Mekanika
kontinuum Dimensi, Ruang , Waktu , Gerak, Panjang , Kecepatan , Massa, Momentum , Gaya , Energi, Momentum
sudut, Torsi, Hukum
kekekalan , Oscilator
harmonis, Gelombang, Usaha, Daya Elektromagnetik Elektrostatik , Listrik , Magnetisitas, Persamaan
Maxwell Muatan listrik , Arus , Medan listrik , Medan magnet, Medan elektromagnetik , Radiasi
elektromagnetis , Monopol
magnetik Termodinamika dan Mekanika statistik Mesin panas,
Teori kinetis Konstanta
Boltzmann , Entropi , Energi bebas, Panas, Fungsi partisi, Suhu Mekanika
kuantum Path integral
formulation, Persamaan
Schrödinger, Teori medan
kuantum Hamiltonian,
Partikel identik Konstanta
Planck, Pengikatan
kuantum,
Oscilator
harmonik
kuantum, Fungsi
gelombang, Energi titik-nol Teori relativitas Relativitas
khusus , Relativitas
umum Prinsip
ekuivalensi,
Empat-
momentum,
Kerangka
referensi, Waktu- ruang, Kecepatan cahaya Bidang utama dalam fisika Riset dalam fisika dibagi
beberapa bidang yang
mempelajari aspek yang
berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi , diperkirakan sebagai bidang
fisika terbesar, mempelajari
properti benda besar, seperti benda padat dan cairan yang kita temui setiap hari, yang
berasal dari properti dan
interaksi mutual dari atom . Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual
atom dan molekul, dan cara
mereka menyerap dan
mengeluarkan cahaya . Bidang Fisika partikel , juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi",
mempelajari properti partikel
super kecil yang jauh lebih
kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang membentuk benda lainnya.
Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika
untuk menjelaskan fenomena astronomi , berkisar dari matahari dan objek lainnya dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan. Bidang Sub- bidang Teori utama Konsep Astrofisika Kosmologi , Ilmu
planet, Fisika
plasma Big Bang, Inflasi
kosmik, Relativitas
umum, Hukum
gravitasi
universal Lubang hitam , Latar belakang
radiasi kosmik, Galaksi , Gravitasi , Radiasi Gravitasi, Planet, Tata surya , Bintang Fisika
atomik,
molekul,
dan optik Fisika
atom , Fisika
molekul , Optik , Photonik Optik
quantum Difraksi , Radiasi elektromagnetik , Laser, Polarisasi, Garis spectral Fisika
partikel Fisika
akselerator, Fisika
nuklir Model
standar , Teori
penyatuan
besar, teori-M Gaya
Fundamental
(gravitasi , elektromagnetik , lemah, kuat ), Partikel elemen,
Antimatter,
Putar,
Pengereman
simetri spontan,
Teori keseluruhan
Energi vakum Fisika
benda
kondensi Fisika
benda
padat,
Fisika
material,
Fisika polimer, Material
butiran Teori BCS, Gelombang
Bloch, Gas
Fermi,
Cairan
Fermi,
Teori banyak-
tubuh Fase (gas, cair, padat, Kondensat Bose-Einstein , superkonduktor , superfluid ), Konduksi listrik,
Magnetism,
Pengorganisasian
sendiri, Putar,
Pengereman
simetri spontan Bidang yang berhubungan Ada banyak area riset yang
mencampur fisika dengan
bidang lainnya. Contohnya,
bidang biofisika yang mengkhususkan ke peranan
prinsip fisika dalam sistem
biologi, dan bidang kimia kuantum yang mempelajari bagaimana teori kuantum
mekanik memberi
peningkatan terhadap sifat
kimia dari atom dan molekul.
Beberapa didata di bawah: Akustik - Astronomi - Biofisika - Fisika penghitungan - Elektronik - Teknik - Geofisika - Ilmu material - Fisika matematika - Fisika
medis - Kimia Fisika -
Dinamika kendaraan - Fisika
Pendidikan Teori palsu Fusi dingin - Teori gravitasi dinamik - Luminiferous aether
- Energi orgone - Teori bentuk
tetap Sejarah Artikel utama: Sejarah fisika . Lihat juga Fisikawan terkenal dan Penghargaan Nobel dalam Fisika . Sejak zaman purbakala, orang
telah mencoba untuk
mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak
ditopang jatuh ke tanah,
mengapa material yang berbeda memiliki properti
yang berbeda, dan seterusnya.
Lainnya adalah sifat dari jagad raya , seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial
seperti Matahari dan Bulan. Beberapa teori diusulkan dan
banyak yang salah. Teori
tersebut banyak tergantung
dari istilah filosofi , dan tidak pernah dipastikan oleh
eksperimen sistematik seperti
yang populer sekarang ini.
Ada pengecualian dan
anakronisme: contohnya,
pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak
deskripsi kuantitatif yang
benar dari mekanik dan hidrostatik . Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan
eksperimen untuk
memastikan kebenaran teori
fisika, yang merupakan kunci
dari metode sains. Galileo
memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa
hasil dari dinamika mekanik,
terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural
Prinsip Matematika,
memberikan penjelasan yang
jelas dan teori fisika yang
sukses: Hukum gerak Newton , yang merupakan sumber dari mekanika klasik ; dan Hukum Gravitasi Newton , yang menjelaskan gaya dasar gravitasi . Kedua teori ini cocok dalam eksperimen.
Prinsipia juga memasukan
beberapa teori dalam
dinamika fluid. Mekanika
klasik dikembangkan besar-
besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang
menciptakan formula, prinsip,
dan hasil baru. Hukum
Gravitas memulai bidang astrofisika , yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika. Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle , Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam
mekanika klasik untuk
menurunkan hasil
termodinamika, memulai
bidang mekanika statistik . Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke
dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panasa juga
dalam energi mekanika. Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday , George Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu
teori elektromagnetisme , dijelaskan oleh persamaan Maxwell . Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik . Arah masa depan Artikel utama untuk bagian ini adalah: masalah tak
terpecahkan dalam fisika Riset fisika mengalami
kemajuan konstan dalam
banyak bidang, dan masih
akan tetap begitu jauh di
masa depan. Dalam fisika benda kondensi , masalah teoritis tak
terpecahkan terbesar adalah
penjelasan superkonduktivitas suhu-
tinggi . Banyak usaha dilakukan untuk membuat
spintronik dan komputer kuantum bekerja. Dalam fisika partikel , potongan pertama dari bukti
eksperimen untuk fisika di
luar Model Standar telah mulai menghasilkan. Yang paling
terkenal adalah penunjukan
bahwa neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen ini nampaknya
telah menyelesaikan masalah
solar neutrino yang telah
berdiri-lama dalam fisika
matahari. Fisika neutrino
besar merupakan area riset eksperimen dan teori yang
aktif. Dalam beberapa tahun
ke depan, pemercepat partikel akan mulai meneliti skala
energi dalam jangkauan TeV,
yang di mana para
eksperimentalis berharap
untuk menemukan bukti
untuk Higgs boson dan partikel supersimetri . Para teori juga mencoba
untuk menyatikan mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi satu teori gravitasi kuantum, sebuah
program yang telah berjalan
selama setengah abad, dan
masih belum menghasilkan
buah. Kandidat atas
berikutnya adalah Teori-M, teori superstring, dan
gravitasi kuantum loop. Banyak fenomena astronomikal dan kosmologikal belum dijelaskan secara memuaskan,
termasuk keberadaan sinar
kosmik energi ultra-tinggi,
asimetri baryon,
pemercepatan alam semesta
dan percepatan putaran anomali galaksi. Meskipun banyak kemajuan
telah dibuat dalam energi-
tinggi, kuantum, dan fisika
astronomikal, banyak
fenomena sehari-hari lainnya,
menyangkut sistem kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti
sedikit saja. Masalah rumit
yang sepertinya dapat
dipecahkan oleh aplikasi
pandai dari dinamika dan
mekanika, seperti pembentukan tumpukan
pasir, "node" dalam air
"trickling", teori katastrof,
atau pengurutan-sendiri dalam
koleksi heterogen yang
bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit
ini telah menerima perhatian
yang semakin banyak sejak
1970-an untuk beberapa
alasan, tidak lain dikarenakan
kurangnya metode matematika modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks
untuk dapat dimodelkan
dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika
kompleks juga telah
meningkat, seperti dalam
pelajaran turbulens dalam aerodinamika atau pengamatan pola pembentukan dalam sistem biologi. Pada 1932, Horrace Lamb meramalkan: “ Saya sudah tua
sekarang, dan
ketika saya
meninggal dan
pergi ke surga
ada dua hal yang saya harap
dapat
diterangkan.
Satu adalah
elektrodinamika
kuantum, dan satu lagi adalah
gerakan
turbulens dari
fluida. Dan saya
lebih optimis
terhadap yang pertama. ” Lihat pula Cahaya Elektron Mekanika kuantum Galvanometer Daftar Fisikawan Terkenal Pranala luar www.fisikaasyik.com :
Cara Asyik Belajar Fisika fisik@net : portal fisika
Indonesia International Union of Pure
and Applied Physics
(IUPAP) (dalam bahasa Inggris) Portal Fisika di Wikia Portal Fisika di Wikipedia Forum Fisika Indonesia Forum Fisika Indonesia P2 Fisika - Pusat Penelitian Fisika LIPI HFI Himpunan Fisika Indonesia GFTI - Grup Fisikawan Teoritik Indonesia

::DEFINISI MATEMATIKA::

Matematika (dari bahasa Yunani : μαθηματικά - mathēmatiká ) adalah studi besaran, struktur , ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola,[2][3] merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran
melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.[4] Terdapat perselisihan tentang
apakah objek-objek
matematika seperti bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan
manusia. Seorang
matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang
menggambarkan simpulan- simpulan yang penting". [5] Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh
hukum-hukum matematika
merujuk kepada kenyataan,
mereka tidaklah pasti; dan
sejauh mereka pasti, mereka
tidak merujuk kepada kenyataan." [6] Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi , matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan , pengukuran , dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika praktis
telah menjadi kegiatan
manusia sejak adanya rekaman tertulis . Argumentasi kaku pertama muncul di dalam Matematika Yunani , terutama di dalam karya Euklides , Elemen. Matematika selalu
berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun 100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga
zaman Renaisans , ketika temuan baru matematika
berinteraksi dengan
penemuan ilmiah baru yang
mengarah pada peningkatan
yang cepat di dalam laju
penemuan matematika yang berlanjut hingga kini. [7] Kini, matematika digunakan
di seluruh dunia sebagai alat
penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu alam, teknik , kedokteran /medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi , dan psikologi . Matematika terapan, cabang matematika
yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke
bidang-bidang lain,
mengilhami dan membuat
penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan
kadang-kadang mengarah
pada pengembangan disiplin-
disiplin ilmu yang sepenuhnya
baru, seperti statistika dan teori permainan . Para matematikawan juga
bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan
matematika itu sendiri, tanpa
adanya penerapan di dalam
pikiran, meskipun penerapan
praktis yang menjadi latar
munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian. [8] Etimologi Kata "matematika" berasal
dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma ), yang berarti pengkajian,
pembelajaran, ilmu, yang
ruang lingkupnya
menyempit, dan arti
teknisnya menjadi
"pengkajian matematika", bahkan demikian juga pada
zaman kuno. Kata sifatnya
adalah μαθηματικός (mathēmatikós ), berkaitan dengan pengkajian, atau
tekun belajar, yang lebih
jauhnya berarti matematis.
Secara khusus, μαθηματικὴ τέχνη (mathēmatikḗ tékhnē ), di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni
matematika. Bentuk jamak sering dipakai
di dalam bahasa Inggris, seperti juga di dalam bahasa Perancis les mathématiques (dan jarang digunakan sebagai
turunan bentuk tunggal la
mathématique), merujuk pada
bentuk jamak bahasa Latin
yang cenderung netral
mathematica ( Cicero), berdasarkan bentuk jamak
bahasa Yunani τα μαθηματικά (ta mathēmatiká ), yang dipakai Aristotle , yang terjemahan kasarnya berarti
"segala hal yang matematis". [9] Tetapi, di dalam bahasa Inggris, kata benda
mathematics mengambil
bentuk tunggal bila dipakai
sebagai kata kerja. Di dalam
ragam percakapan,
matematika kerap kali disingkat sebagai math di
Amerika Utara dan maths di
tempat lain. Sejarah Sebuah quipu, yang dipakai oleh Inca untuk mencatatkan bilangan. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah matematika Evolusi matematika dapat dipandang sebagai sederetan abstraksi yang selalu bertambah banyak, atau
perkataan lainnya perluasan
pokok masalah. Abstraksi
mula-mula, yang juga berlaku pada banyak binatang [10], adalah tentang bilangan: pernyataan bahwa dua apel
dan dua jeruk (sebagai
contoh) memiliki jumlah yang
sama. Selain mengetahui cara mencacah objek-objek fisika, manusia prasejarah juga mengenali cara mencacah
besaran abstrak, seperti waktu — hari, musim, tahun . Aritmetika dasar
(penjumlahan , pengurangan, perkalian , dan pembagian) mengikuti secara alami. Langkah selanjutnya
memerlukan penulisan atau sistem lain untuk
mencatatkan bilangan, semisal
tali atau dawai bersimpul
yang disebut quipu dipakai oleh bangsa Inca untuk menyimpan data numerik. Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam,
bilangan tertulis yang
pertama diketahui ada di
dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika
Rhind. Sistem bilangan Maya Penggunaan terkuno
matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah , pelukisan , dan pola- pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak
pernah berkembang luas
hingga tahun 3000 SM ke
muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan aritmetika , aljabar , dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya,
bangunan dan konstruksi, dan astronomi .[11] Pengkajian matematika yang sistematis
di dalam kebenarannya sendiri
dimulai pada zaman Yunani
Kuno antara tahun 600 dan 300
SM. Matematika sejak saat itu
segera berkembang luas, dan
terdapat interaksi bermanfaat
antara matematika dan sains, menguntungkan kedua belah
pihak. Penemuan-penemuan
matematika dibuat sepanjang
sejarah dan berlanjut hingga
kini. Menurut Mikhail B.
Sevryuk, pada Januari 2006 terbitan Bulletin of the
American Mathematical
Society, "Banyaknya makalah
dan buku yang dilibatkan di
dalam basis data Mathematical
Reviews sejak 1940 (tahun pertama beroperasinya MR)
kini melebihi 1,9 juta, dan
melebihi 75 ribu artikel
ditambahkan ke dalam basis
data itu tiap tahun. Sebagian
besar karya di samudera ini berisi teorema matematika baru beserta bukti- buktinya ."[12] Ilham, matematika murni
dan terapan, dan estetika Sir Isaac Newton (1643-1727), seorang penemu kalkulus infinitesimal . Artikel utama untuk bagian ini adalah: Keindahan
matematika Matematika muncul pada saat
dihadapinya masalah-masalah
yang rumit yang melibatkan
kuantitas, struktur, ruang,
atau perubahan. Mulanya
masalah-masalah itu dijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah , dan kemudian astronomi ; kini, semua ilmu pengetahuan
menganjurkan masalah-
masalah yang dikaji oleh para
matematikawan, dan banyak
masalah yang muncul di dalam
matematika itu sendiri. Misalnya, seorang fisikawan Richard Feynman menemukan rumus integral lintasan mekanika kuantum menggunakan paduan nalar
matematika dan wawasan
fisika, dan teori dawai masa kini, teori ilmiah yang masih
berkembang yang berupaya
membersatukan empat gaya dasar alami, terus saja mengilhami matematika baru. [13] Beberapa matematika hanya bersesuaian di dalam
wilayah yang mengilhaminya,
dan diterapkan untuk
memecahkan masalah
lanjutan di wilayah itu. Tetapi
seringkali matematika diilhami oleh bukti-bukti di
satu wilayah ternyata
bermanfaat juga di banyak
wilayah lainnya, dan
menggabungkan persediaan
umum konsep-konsep matematika. Fakta yang
menakjubkan bahwa
matematika "paling murni"
sering beralih menjadi
memiliki terapan praktis
adalah apa yang Eugene Wigner memanggilnya sebagai "Ketidakefektifan
Matematika tak ternalar di
dalam Ilmu Pengetahuan Alam". [14] Seperti di sebagian besar
wilayah pengkajian, ledakan
pengetahuan di zaman ilmiah
telah mengarah pada
pengkhususan di dalam
matematika. Satu perbedaan utama adalah di antara matematika murni dan matematika terapan: sebagian
besar matematikawan
memusatkan penelitian
mereka hanya pada satu
wilayah ini, dan kadang-
kadang pilihan ini dibuat sedini perkuliahan program sarjana mereka. Beberapa wilayah matematika terapan
telah digabungkan dengan
tradisi-tradisi yang
bersesuaian di luar
matematika dan menjadi
disiplin yang memiliki hak tersendiri, termasuk statistika , riset operasi , dan ilmu komputer . Mereka yang berminat kepada
matematika seringkali
menjumpai suatu aspek
estetika tertentu di banyak
matematika. Banyak
matematikawan berbicara tentang keanggunan
matematika, estetika yang tersirat, dan keindahan dari dalamnya. Kesederhanaan dan
keumumannya dihargai.
Terdapat keindahan di dalam
kesederhanaan dan
keanggunan bukti yang
diberikan, semisal bukti Euclid yakni bahwa terdapat tak-
terhingga banyaknya bilangan prima, dan di dalam metode numerik yang anggun
bahwa perhitungan laju,
yakni transformasi Fourier cepat. G. H. Hardy di dalam A Mathematician's Apology mengungkapkan keyakinan
bahwa penganggapan
estetika ini, di dalamnya
sendiri, cukup untuk
mendukung pengkajian matematika murni. [15] Para matematikawan sering
bekerja keras menemukan
bukti teorema yang anggun
secara khusus, pencarian Paul
Erdős sering berkutat pada sejenis pencarian akar dari
"Alkitab " di mana Tuhan telah menuliskan bukti-bukti kesukaannya. [16][17] Kepopularan matematika
rekreasi adalah isyarat lain
bahwa kegembiraan banyak
dijumpai ketika seseorang
mampu memecahkan soal-soal
matematika. Notasi, bahasa, dan
kekakuan Leonhard Euler. Mungkin seorang matematikawan yang terbanyak menghasilkan temuan sepanjang masa Artikel utama untuk bagian ini adalah: Notasi matematika Sebagian besar notasi
matematika yang digunakan
saat ini tidaklah ditemukan hingga abad ke-16. [18] Pada abad ke-18, Euler bertanggung jawab atas banyak notasi
yang digunakan saat ini.
Notasi modern membuat
matematika lebih mudah bagi
para profesional, tetapi para
pemula sering menemukannya sebagai
sesuatu yang mengerikan.
Terjadi pemadatan yang amat
sangat: sedikit lambang berisi
informasi yang kaya. Seperti notasi musik , notasi matematika modern memiliki
tata kalimat yang kaku dan
menyandikan informasi yang
barangkali sukar bila
dituliskan menurut cara lain. Bahasa matematika dapat juga terkesan sukar bagi para
pemula. Kata-kata seperti atau
dan hanya memiliki arti yang
lebih presisi daripada di dalam
percakapan sehari-hari. Selain
itu, kata-kata semisal terbuka dan lapangan memberikan arti khusus matematika. Jargon
matematika termasuk istilah-
istilah teknis semisal
homomorfisme dan
terintegralkan. Tetapi ada
alasan untuk notasi khusus dan jargon teknis ini:
matematika memerlukan
presisi yang lebih dari sekadar
percakapan sehari-hari. Para
matematikawan menyebut
presisi bahasa dan logika ini sebagai "kaku" (rigor). Lambang ketakhinggaan ∞ di dalam beberapa gaya sajian. Kaku secara mendasar adalah tentang bukti matematika.
Para matematikawan ingin
teorema mereka mengikuti
aksioma-aksioma dengan
maksud penalaran yang
sistematik. Ini untuk mencegah "teorema " yang salah ambil, didasarkan pada
praduga kegagalan, di mana
banyak contoh pernah muncul di dalam sejarah subjek ini. [19] Tingkat kekakuan diharapkan
di dalam matematika selalu
berubah-ubah sepanjang
waktu: bangsa Yunani menginginkan dalil yang
terperinci, namun pada saat
itu metode yang digunakan Isaac Newton kuranglah kaku. Masalah yang melekat
pada definisi-definisi yang
digunakan Newton akan
mengarah kepada munculnya
analisis saksama dan bukti
formal pada abad ke-19. Kini, para matematikawan masih
terus beradu argumentasi
tentang bukti berbantuan-
komputer. Karena
perhitungan besar sangatlah
sukar diperiksa, bukti-bukti itu mungkin saja tidak cukup kaku. [20] Aksioma menurut pemikiran tradisional adalah "kebenaran
yang menjadi bukti dengan
sendirinya", tetapi konsep ini
memicu persoalan. Pada
tingkatan formal, sebuah
aksioma hanyalah seutas dawai lambang, yang hanya
memiliki makna tersirat di
dalam konteks semua rumus
yang terturunkan dari suatu
sistem aksioma. Inilah tujuan
program Hilbert untuk meletakkan semua
matematika pada sebuah basis
aksioma yang kokoh, tetapi
menurut Teorema
ketaklengkapan Gödel tiap-
tiap sistem aksioma (yang cukup kuat) memiliki rumus-
rumus yang tidak dapat
ditentukan; dan oleh karena
itulah suatu aksiomatisasi
terakhir di dalam matematika
adalah mustahil. Meski demikian, matematika sering
dibayangkan (di dalam
konteks formal) tidak lain
kecuali teori himpunan di beberapa aksiomatisasi,
dengan pengertian bahwa
tiap-tiap pernyataan atau
bukti matematika dapat
dikemas ke dalam rumus- rumus teori himpunan. [21] Matematika sebagai ilmu
pengetahuan Carl Friedrich Gauss, menganggap dirinya sebagai "pangerannya para matematikawan", dan mengatakan matematika sebagai "Ratunya Ilmu Pengetahuan". Carl Friedrich Gauss mengatakan matematika
sebagai "Ratunya Ilmu Pengetahuan". [22] Di dalam bahasa aslinya, Latin Regina
Scientiarum, juga di dalam bahasa Jerman Königin der Wissenschaften, kata yang
bersesuaian dengan ilmu
pengetahuan berarti
(lapangan) pengetahuan. Jelas,
inipun arti asli di dalam bahasa
Inggris, dan tiada keraguan bahwa matematika di dalam
konteks ini adalah sebuah
ilmu pengetahuan.
Pengkhususan yang
mempersempit makna
menjadi ilmu pengetahuan alam adalah di masa
terkemudian. Bila seseorang
memandang ilmu pengetahuan hanya terbatas pada dunia fisika, maka
matematika, atau sekurang-
kurangnya matematika murni, bukanlah ilmu pengetahuan. Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh
hukum-hukum matematika
merujuk kepada kenyataan,
maka mereka tidaklah pasti;
dan sejauh mereka pasti,
mereka tidak merujuk kepada kenyataan." [6] Banyak filsuf yakin bahwa
matematika tidaklah
terpalsukan berdasarkan
percobaan, dan dengan
demikian bukanlah ilmu
pengetahuan per definisi Karl Popper.[23] Tetapi, di dalam karya penting tahun 1930-an
tentang logika matematika
menunjukkan bahwa
matematika tidak bisa
direduksi menjadi logika, dan
Karl Popper menyimpulkan bahwa "sebagian besar teori
matematika, seperti halnya fisika dan biologi, adalah hipotetis -deduktif: oleh karena itu matematika
menjadi lebih dekat ke ilmu
pengetahuan alam yang
hipotesis-hipotesisnya adalah
konjektur (dugaan), lebih
daripada sebagai hal yang baru."[24] Para bijak bestari lainnya, sebut saja Imre
Lakatos, telah menerapkan
satu versi pemalsuan kepada matematika itu sendiri. Sebuah tinjauan alternatif
adalah bahwa lapangan-
lapangan ilmiah tertentu
(misalnya fisika teoretis ) adalah matematika dengan
aksioma-aksioma yang
ditujukan sedemikian
sehingga bersesuaian dengan
kenyataan. Faktanya, seorang
fisikawan teoretis, J. M. Ziman, mengajukan pendapat
bahwa ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan umum
dan dengan demikian
matematika termasuk di dalamnya. [25] Di beberapa kasus, matematika banyak
saling berbagi dengan ilmu
pengetahuan fisika, sebut saja
penggalian dampak-dampak
logis dari beberapa anggapan.
Intuisi dan percobaan juga berperan penting di dalam
perumusan konjektur - konjektur, baik itu di
matematika, maupun di ilmu-
ilmu pengetahuan (lainnya).
Matematika percobaan terus
bertumbuh kembang,
mengingat kepentingannya di dalam matematika, kemudian
komputasi dan simulasi
memainkan peran yang
semakin menguat, baik itu di
ilmu pengetahuan, maupun di
matematika, melemahkan objeksi yang mana
matematika tidak
menggunakan metode ilmiah . Di dalam bukunya yang
diterbitkan pada 2002 A New
Kind of Science, Stephen
Wolfram berdalil bahwa
matematika komputasi
pantas untuk digali secara empirik sebagai lapangan ilmiah di dalam haknya/
kebenarannya sendiri. Pendapat-pendapat para
matematikawan terhadap hal
ini adalah beraneka macam.
Banyak matematikawan
merasa bahwa untuk
menyebut wilayah mereka sebagai ilmu pengetahuan
sama saja dengan
menurunkan kadar
kepentingan sisi estetikanya,
dan sejarahnya di dalam tujuh
seni liberal tradisional; yang lainnya merasa bahwa
pengabaian pranala ini
terhadap ilmu pengetahuan
sama saja dengan memutar-
mutar mata yang buta
terhadap fakta bahwa antarmuka antara
matematika dan
penerapannya di dalam ilmu
pengetahuan dan rekayasa telah mengemudikan banyak
pengembangan di dalam
matematika. Satu jalan yang
dimainkan oleh perbedaan
sudut pandang ini adalah di
dalam perbincangan filsafat apakah matematika
diciptakan (seperti di dalam
seni) atau ditemukan (seperti
di dalam ilmu pengetahuan).
Adalah wajar bagi universitas bila dibagi ke dalam bagian-
bagian yang menyertakan
departemen Ilmu
Pengetahuan dan Matematika,
ini menunjukkan bahwa
lapangan-lapangan itu dipandang bersekutu tetapi
mereka tidak seperti dua sisi
keping uang logam. Pada
tataran praktisnya, para
matematikawan biasanya
dikelompokkan bersama- sama para ilmuwan pada
tingkatan kasar, tetapi
dipisahkan pada tingkatan
akhir. Ini adalah salah satu
dari banyak perkara yang
diperhatikan di dalam filsafat matematika . Penghargaan matematika
umumnya dipelihara supaya
tetap terpisah dari
kesetaraannya dengan ilmu
pengetahuan. Penghargaan
yang adiluhung di dalam matematika adalah Fields Medal (medali lapangan), [26] [27] dimulakan pada 1936 dan kini diselenggarakan tiap
empat tahunan. Penghargaan
ini sering dianggap setara
dengan Hadiah Nobel ilmu pengetahuan. Wolf Prize in
Mathematics, dilembagakan
pada 1978, mengakui masa
prestasi, dan penghargaan
internasional utama lainnya,
Hadiah Abel, diperkenalkan pada 2003. Ini dianugerahkan
bagi ruas khusus karya, dapat
berupa pembaharuan, atau
penyelesaian masalah yang
terkemuka di dalam lapangan
yang mapan. Sebuah daftar terkenal berisikan 23 masalah terbuka , yang disebut "masalah Hilbert", dihimpun
pada 1900 oleh
matematikawan Jerman David Hilbert . Daftar ini meraih persulangan yang besar di
antara para matematikawan,
dan paling sedikit sembilan
dari masalah-masalah itu kini
terpecahkan. Sebuah daftar
baru berisi tujuh masalah penting, berjudul "Masalah
Hadiah Milenium", diterbitkan
pada 2000. Pemecahan tiap-
tiap masalah ini berhadiah US$ 1 juta, dan hanya satu
(hipotesis Riemann) yang
mengalami penggandaan di
dalam masalah-masalah
Hilbert. Bidang-bidang
matematika Sebuah sempoa, alat hitung sederhana yang dipakai sejak zaman kuno. Disiplin-disiplin utama di dalam
matematika pertama muncul
karena kebutuhan akan
perhitungan di dalam
perdagangan, untuk
memahami hubungan antarbilangan, untuk
mengukur tanah, dan untuk
meramal peristiwa astronomi . Empat kebutuhan ini secara
kasar dapat dikaitkan dengan
pembagian-pembagian kasar
matematika ke dalam
pengkajian besaran, struktur,
ruang, dan perubahan (yakni aritmetika , aljabar , geometri , dan analisis). Selain pokok bahasan itu, juga terdapat
pembagian-pembagian yang
dipersembahkan untuk
pranala-pranala penggalian
dari jantung matematika ke
lapangan-lapangan lain: ke logika , ke teori himpunan (dasar), ke matematika
empirik dari aneka macam
ilmu pengetahuan
(matematika terapan), dan
yang lebih baru adalah ke
pengkajian kaku akan ketakpastian . Besaran Pengkajian besaran dimulakan
dengan bilangan, pertama bilangan asli dan bilangan bulat ("semua bilangan") dan operasi aritmetika di ruang
bilangan itu, yang
dipersifatkan di dalam aritmetika . Sifat-sifat yang lebih dalam dari bilangan bulat
dikaji di dalam teori bilangan , dari mana datangnya hasil-
hasil popular seperti Teorema Terakhir Fermat . Teori bilangan juga memegang dua
masalah tak terpecahkan:
konjektur prima kembar dan konjektur Goldbach . Karena sistem bilangan
dikembangkan lebih jauh,
bilangan bulat diakui sebagai himpunan bagian dari bilangan rasional ("pecahan"). Sementara bilangan pecahan
berada di dalam bilangan real, yang dipakai untuk
menyajikan besaran-besaran kontinu . Bilangan real diperumum menjadi bilangan kompleks . Inilah langkah pertama dari jenjang bilangan
yang beranjak menyertakan
kuarternion dan oktonion.
Perhatian terhadap bilangan
asli juga mengarah pada
bilangan transfinit, yang memformalkan konsep
pencacahan ketakhinggaan.
Wilayah lain pengkajian ini
adalah ukuran, yang
mengarah pada bilangan
kardinal dan kemudian pada konsepsi ketakhinggaan
lainnya: bilangan aleph, yang
memungkinkan perbandingan
bermakna tentang ukuran
himpunan-himpunan besar
ketakhinggaan. Bilangan asli Bilangan bulat Bilangan rasional Bilangan real Bilangan kompleks Ruang Pengkajian ruang bermula
dengan geometri – khususnya, geometri euclid. Trigonometri memadukan ruang dan bilangan, dan
mencakupi Teorema pitagoras
yang terkenal. Pengkajian
modern tentang ruang
memperumum gagasan-
gagasan ini untuk menyertakan geometri
berdimensi lebih tinggi,
geometri tak-euclid (yang
berperan penting di dalam relativitas umum ) dan topologi . Besaran dan ruang berperan penting di dalam
geometri analitik, geometri
diferensial, dan geometri
aljabar. Di dalam geometri
diferensial terdapat konsep-
konsep buntelan serat dan kalkulus lipatan. Di dalam
geometri aljabar terdapat
penjelasan objek-objek
geometri sebagai himpunan
penyelesaian persamaan
polinom, memadukan konsep- konsep besaran dan ruang,
dan juga pengkajian grup
topologi, yang memadukan
struktur dan ruang. Grup lie
biasa dipakai untuk mengkaji
ruang, struktur, dan perubahan. Topologi di dalam banyak percabangannya
mungkin menjadi wilayah
pertumbuhan terbesar di
dalam matematika abad
ke-20, dan menyertakan
konjektur poincaré yang telah lama ada dan teorema empat
warna, yang hanya "berhasil"
dibuktikan dengan komputer,
dan belum pernah dibuktikan
oleh manusia secara manual. Geometri Trigonometri Geometri diferensial Topologi Geometri fraktal Perubahan Memahami dan menjelaskan
perubahan adalah tema biasa
di dalam ilmu pengetahuan alam, dan kalkulus telah berkembang sebagai alat yang
penuh-daya untuk
menyeledikinya. Fungsi- fungsi muncul di sini, sebagai konsep penting untuk
menjelaskan besaran yang
berubah. Pengkajian kaku
tentang bilangan real dan fungsi-fungsi berpeubah real
dikenal sebagai analisis real,
dengan analisis kompleks
lapangan yang setara untuk bilangan kompleks . Hipotesis Riemann, salah satu masalah
terbuka yang paling mendasar
di dalam matematika,
dilukiskan dari analisis
kompleks. Analisis fungsional
memusatkan perhatian pada ruang fungsi (biasanya berdimensi tak-hingga). Satu
dari banyak terapan analisis
fungsional adalah mekanika kuantum . Banyak masalah secara alami mengarah pada
hubungan antara besaran dan
laju perubahannya, dan ini
dikaji sebagai persamaan diferensial . Banyak gejala di alam dapat dijelaskan
menggunakan sistem
dinamika; teori kekacauan
mempertepat jalan-jalan di
mana banyak sistem ini
memamerkan perilaku deterministik yang masih saja
belum terdugakan. Kalkulus Kalkulus vektor Persamaan diferensial Sistem dinamika Teori chaos Analisis kompleks Struktur Banyak objek matematika,
semisal himpunan bilangan dan fungsi , memamerkan struktur bagian dalam. Sifat-
sifat struktural objek-objek
ini diselidiki di dalam
pengkajian grup, gelanggang, lapangan dan sistem abstrak lainnya, yang mereka sendiri
adalah objek juga. Ini adalah
lapangan aljabar abstrak . Sebuah konsep penting di sini
yakni vektor , diperumum menjadi ruang vektor , dan dikaji di dalam aljabar linear . Pengkajian vektor
memadukan tiga wilayah
dasar matematika: besaran,
struktur, dan ruang. Kalkulus vektor memperluas lapangan itu ke dalam wilayah dasar
keempat, yakni perubahan.
Kalkulus tensor mengkaji kesetangkupan dan perilaku vektor yang di rotasi . Sejumlah masalah kuno
tentang Kompas dan
konstruksi garis lurus
akhirnya terpecahkan oleh
Teori galois. Teori bilangan Aljabar abstrak Teori grup Teori orde Dasar dan filsafat Untuk memeriksa dasar-dasar
matematika, lapangan logika matematika dan teori himpunan dikembangkan, juga teori kategori yang masih dikembangkan. Kata
majemuk "krisis dasar"
mejelaskan pencarian dasar
kaku untuk matematika yang
mengambil tempat pada dasawarsa 1900-an sampai 1930-an.[28] Beberapa ketaksetujuan tentang dasar-
dasar matematika berlanjut
hingga kini. Krisis dasar dipicu
oleh sejumlah silang sengketa
pada masa itu, termasuk
kontroversi teori himpunan Cantor dan kontroversi
Brouwer-Hilbert. Logika matematika
diperhatikan dengan
meletakkan matematika pada
sebuah kerangka kerja
aksiomatis yang kaku, dan
mengkaji hasil-hasil kerangka kerja itu. Logika matematika
adalah rumah bagi Teori
ketaklengkapan kedua Gödel,
mungkin hasil yang paling
dirayakan di dunia logika,
yang (secara informal) berakibat bahwa suatu sistem
formal yang berisi aritmetika
dasar, jika suara (maksudnya
semua teorema yang dapat
dibuktikan adalah benar),
maka tak-lengkap (maksudnya terdapat
teorema sejati yang tidak
dapat dibuktikan di dalam
sistem itu). Gödel
menunjukkan cara
mengonstruksi, sembarang kumpulan aksioma bilangan
teoretis yang diberikan,
sebuah pernyataan formal di
dalam logika yaitu sebuah
bilangan sejati-suatu fakta
teoretik, tetapi tidak mengikuti aksioma-aksioma
itu. Oleh karena itu, tiada
sistem formal yang
merupakan aksiomatisasi
sejati teori bilangan
sepenuhnya. Logika modern dibagi ke dalam teori rekursi,
teori model, dan teori
pembuktian, dan terpaut
dekat dengan ilmu komputer teoretis. Logika matematika Teori himpunan Teori kategori Matematika diskret Matematika diskret adalah nama lazim untuk lapangan
matematika yang paling
berguna di dalam ilmu
komputer teoretis. Ini
menyertakan teori
komputabilitas, teori kompleksitas komputasional,
dan teori informasi . Teori komputabilitas memeriksa
batasan-batasan berbagai
model teoretis komputer,
termasuk model yang dikenal
paling berdaya - Mesin turing . Teori kompleksitas adalah
pengkajian traktabilitas oleh
komputer; beberapa masalah,
meski secara teoretis
terselesaikan oleh komputer,
tetapi cukup mahal menurut konteks waktu dan ruang,
tidak dapat dikerjakan secara
praktis, bahkan dengan
cepatnya kemajuan perangkat keras komputer. Pamungkas, teori informasi
memusatkan perhatian pada
banyaknya data yang dapat
disimpan pada media yang
diberikan, dan oleh karenanya
berkenaan dengan konsep- konsep semisal pemadatan
dan entropi. Sebagai lapangan yang relatif
baru, matematika diskret
memiliki sejumlah masalah
terbuka yang mendasar. Yang
paling terkenal adalah masalah
"P=NP?", salah satu Masalah Hadiah Milenium.[29] Kombinatorika Teori komputasi Kriptografi Teori graf Matematika terapan Matematika terapan
berkenaan dengan
penggunaan alat matematika
abstrak guna memecahkan
masalah-masalah konkret di
dalam ilmu pengetahuan , bisnis, dan wilayah lainnya. Sebuah lapangan penting di
dalam matematika terapan
adalah statistika , yang menggunakan teori peluang
sebagai alat dan
membolehkan penjelasan,
analisis, dan peramalan gejala
di mana peluang berperan penting. Sebagian besar
percobaan, survey, dan
pengkajian pengamatan
memerlukan statistika.
(Tetapi banyak statistikawan , tidak menganggap mereka
sendiri sebagai
matematikawan, melainkan
sebagai kelompok sekutu.) Analisis numerik menyelidiki metode komputasional untuk
memecahkan masalah-
masalah matematika secara
efisien yang biasanya terlalu
lebar bagi kapasitas numerik
manusia; analisis numerik melibatkan pengkajian galat
pemotongan atau sumber-
sumber galat lain di dalam
komputasi. Fisika matematika Mekanika fluida Analisis numerik Optimisasi Teori peluang Statistika Matematika keuangan Teori permainan Biologi matematika Kimia matematika Ekonomi matematika Teori kontrol Lihat pula Daftar simbol matematika Definisi matematika Dyscalculia Daftar topik matematika
dasar Daftar topik matematika Mathematical anxiety Permainan matematis Model matematika Masalah matematika Struktur matematika Matematika dan seni Lomba matematika Pendidikan matematika Portal Matematika Pola Filsafat matematika Abacus Tulang Napier, Jangka sorong Penggaris dan Kompas Perhitungan biasa Kalkulator dan komputer Bahasa pemrograman Sistem komputer aljabar Notasi sederhana Internet Analisis statistik software SPSS SAS R Catatan 1. ^ Tidak ada perupaan atau penjelasan tentang wujud
fisik Euklides yang dibuat
selama masa hidupnya
yang masih bertahan
sebagai kekunoan. Oleh
karena itu, penggambaran Euklides di dalam karya
seni bergantung pada daya
khayal seorang seniman
(lihat Euklides ). 2. ^ Lynn Steen (29 April 1988). The Science of
Patterns Jurnal Science, 240:
611–616. dan diikhtisarkan di Association for Supervision and Curriculum
Development. , ascd.org 3. ^ Keith Devlin, Mathematics: The Science of
Patterns: The Search for
Order in Life, Mind and the
Universe (Scientific
American Paperback
Library) 1996, ISBN 978-0-7167-5047-5 4. ^ Jourdain. 5. ^ Peirce, p.97 6. ^ a b Einstein, p. 28. Kutipan ini adalah jawaban Einstein
terhadap pertanyaan:
"betapa mungkin bahwa
matematika, di samping
yang lain tentunya,
menjadi ciptaan pemikiran manusia yang terbebas dari
pengalaman, begitu luar
biasa bersesuaian dengan
objek-objek kenyataan?"
Dia juga memperhatikan
Keefektifan tak ternalar Matematika di dalam Ilmu
Pengetahuan Alam. 7. ^ Eves 8. ^ Peterson 9. ^ The Oxford Dictionary of English Etymology, Oxford English Dictionary 0. ^ S. Dehaene, G. Dehaene- Lambertz and L. Cohen,
Abstract representations of
numbers in the animal and
human brain, Trends in
Neuroscience, Vol. 21 (8),
Aug 1998, 355-361. http:// dx.doi.org/10.1016/
S0166-2236(98)01263-6 . 1. ^ Kline 1990, Chapter 1. 2. ^ Sevryuk 3. ^ Johnson, Gerald W.; Lapidus, Michel L. (2002).
The Feynman Integral and
Feynman's Operational
Calculus. Oxford University
Press. 4. ^ Eugene Wigner , 1960, "The Unreasonable Effectiveness of
Mathematics in the Natural
Sciences," Komunikasi pada Matematika Murni dan
Terapan 13(1): 1 –14. 5. ^ Hardy, G. H. (1940). A Mathematician's Apology.
Cambridge University Press. 6. ^ Gold, Bonnie; Simons, Rogers A. (2008). Proof and
Other Dilemmas:
Mathematics and
Philosophy. MAA. 7. ^ Aigner, Martin; Ziegler, Gunter M. (2001). Proofs
from the Book. Springer. 8. ^ Penggunaan Aneka Lambang Matematika
Terdini (memuat banyak referensi yang lebih jauh) 9. ^ Lihatlah bukti palsu untuk contoh sederhana
dari hal-hal yang bisa salah
di dalam bukti formal.
sejarah Teorema Empat
Warna berisi contoh-contoh
bukti-bukti salah yang tanpa sengaja diterima oleh
para matematikawan
lainnya pada saat itu. 0. ^ Ivars Peterson, Wisatawan Matematika,
Freeman, 1988, ISBN 0-7167-1953-3. p. 4 "Sedikit keluhan akan
ketidakmampuan program
komputer memeriksa
secara wajar," (merujuk
kepada bukti Haken-Apple
terhadap Teorema Empat Warna). 1. ^ Patrick Suppes, Axiomatic Set Theory,
Dover, 1972, ISBN 0-486-61630-4. p. 1, "Di antara banyak cabang
matematika modern, teori
himpunan menduduki
tempat yang unik: dengan
sedikit pengecualian,
entitas-entitas yang dikaji dan dianalisis di dalam
matematika dapat
dipandang sebagai
himpunan khusus atau
kelas-kelas objek tertentu." 2. ^ Waltershausen 3. ^ Shasha, Dennis Elliot; Lazere, Cathy A. (1998). Out
of Their Minds: The Lives
and Discoveries of 15 Great
Computer Scientists.
Springer. hlm. 228. 4. ^ Popper 1995, p. 56 5. ^ Ziman 6. ^ "Fields Medal kini disepakati paling dikenal
dan paling berpengaruh di
dalam matematika."
Monastyrsky 7. ^ Riehm 8. ^ Luke Howard Hodgkin & Luke Hodgkin, A History of
Mathematics, Oxford
University Press, 2005. 9. ^ Clay Mathematics Institute P=NP Referensi Benson, Donald C., The
Moment of Proof:
Mathematical
Epiphanies, Oxford
University Press, USA;
New Ed edition (December 14, 2000). ISBN 0-19-513919-4. Boyer, Carl B., A History
of Mathematics, Wiley; 2
edition (March 6, 1991). ISBN 0-471-54397-7. — A concise history of
mathematics from the
Concept of Number to
contemporary
Mathematics. Courant, R. and H.
Robbins, What Is
Mathematics? : An
Elementary Approach
to Ideas and Methods,
Oxford University Press, USA; 2 edition (July 18,
1996). ISBN 0-19-510519-2. Davis, Philip J. and Hersh,
Reuben, The
Mathematical
Experience. Mariner
Books; Reprint edition
(January 14, 1999). ISBN 0-395-92968-7. — A gentle introduction to
the world of
mathematics. Einstein, Albert (1923). Sidelights on Relativity
(Geometry and
Experience). P. Dutton.,
Co. Eves, Howard, An
Introduction to the
History of Mathematics,
Sixth Edition, Saunders,
1990, ISBN 0-03-029558-0. Gullberg, Jan,
Mathematics — From the Birth of Numbers.
W. W. Norton &
Company; 1st edition
(October 1997). ISBN 0-393-04002-X . — An encyclopedic overview
of mathematics
presented in clear,
simple language. Hazewinkel, Michiel
(ed.), Encyclopaedia of
Mathematics. Kluwer
Academic Publishers
2000. — A translated and expanded version
of a Soviet mathematics
encyclopedia, in ten
(expensive) volumes,
the most complete and
authoritative work available. Also in
paperback and on CD-
ROM, and online [1]. Jourdain, Philip E. B., The
Nature of Mathematics,
in The World of
Mathematics, James R.
Newman, editor, Dover,
2003, ISBN 0-486-43268-8. Kline, Morris,
Mathematical Thought
from Ancient to Modern
Times, Oxford
University Press, USA;
Paperback edition (March 1, 1990). ISBN 0-19-506135-7. Monastyrsky, Michael.
"Some Trends in Modern Mathematics and the
Fields Medal" (PDF). Canadian Mathematical
Society. Diakses pada 28
Juli 2006. Oxford English
Dictionary , second edition, ed. John
Simpson and Edmund
Weiner, Clarendon Press,
1989, ISBN 0-19-861186-2. The Oxford Dictionary
of English Etymology,
1983 reprint. ISBN 0-19-861112-9. Pappas, Theoni, The Joy
Of Mathematics, Wide
World Publishing;
Revised edition (June
1989). ISBN 0-933174-65-9. Peirce, Benjamin. "Linear Associative Algebra" . American Journal of
Mathematics (Vol. 4, No.
1/4. (1881). JSTOR. Peterson, Ivars,
Mathematical Tourist,
New and Updated
Snapshots of Modern
Mathematics, Owl
Books, 2001, ISBN 0-8050-7159-8. Paulos, John Allen
(1996). A Mathematician
Reads the Newspaper.
Anchor. ISBN 0-385-48254-X . Popper, Karl R. (1995). "On knowledge". In
Search of a Better
World: Lectures and
Essays from Thirty
Years. Routledge. ISBN 0-415-13548-6. Riehm, Carl (August
2002). "The Early History of the Fields
Medal" (PDF). Notices of the AMS (AMS) 49 (7): 778–782. Sevryuk, Mikhail B.
(January 2006). "Book Reviews" (PDF). Bulletin of the American
Mathematical Society 43 (1): 101 –109. doi:10.1090/ S0273-0979-05-01069-4. Diakses pada 24 Juni
2006. Waltershausen,
Wolfgang Sartorius von
(1856, repr. 1965). Gauss zum Gedächtniss . Sändig Reprint Verlag H. R.
Wohlwend. ISBN 3-253-01702-8. Ziman, J.M., F.R.S..
"Public Knowledge:An essay concerning the
social dimension of
science".

::DEFINISI BIOLOGI::

Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu mengenai kehidupan.
Istilah ini diambil dari bahasa Belanda "biologie", yang juga diturunkan dari gabungan
kata bahasa Yunani , βίος , bios ("hidup") dan λόγος ,logos ("lambang", "ilmu"). Dahulu — sampai tahun 1970-an — digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab , artinya "ilmu kehidupan"). Obyek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup . Karenanya, dikenal berbagai cabang
biologi yang mengkhususkan
diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani , zoologi, dan mikrobiologi . Berbagai aspek kehidupan
dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari
dalam anatomi , sedang fungsinya dalam fisiologi ; Perilaku dipelajari dalam etologi , baik pada masa sekarang dan masa lalu
(dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup
tercipta dipelajari dalam evolusi ; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam
sekitar mereka dipelajari
dalam ekologi ; Mekanisme pewarisan sifat —yang berguna dalam upaya
menjaga kelangsungan hidup
suatu jenis makhluk hidup — dipelajari dalam genetika . Saat ini bahkan berkembang
aspek biologi yang mengkaji
kemungkinan berevolusinya
makhluk hidup pada masa
yang akan datang, juga
kemungkinan adanya makhluk hidup di planet- planet selain bumi, yaitu astrobiologi . Sementara itu, perkembangan teknologi
memungkinkan pengkajian
pada tingkat molekul
penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia , yang banyak didukung oleh perkembangan
teknik komputasi melalui
bidang bioinformatika . Ilmu biologi banyak
berkembang pada abad ke-19,
dengan ilmuwan menemukan
bahwa organisme memiliki
karakteristik pokok. Biologi
kini merupakan subyek pelajaran sekolah dan
universitas di seluruh dunia,
dengan lebih dari jutaan
makalah dibuat setiap tahun
dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran. [1] Asal mula biologi Aristoteles dan biologi Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles , ilmuwan berkebangsaan Yunani . Dalam terminologi Aristoteles,
"filosofi alam" adalah cabang
filosofi yang meneliti
fenomena alam, dan
mencakupi bidang yang kini
disebut sebagai fisika , biologi , dan ilmu pengetahuan alam lainnya. Aristoteles melakukan
penelitian sejarah alam di
pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk
Sejarah Hewan, Generasi
Hewan, dan Bagian Hewan,
berisi beberapa observasi dan
interpretasi, dan juga terdapat
mitos dan kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai
kehidupan laut. Ia
memisahkan mamalia laut dari
ikan, dan mengetahui bahwa
hiu dan pari adalah bagian dari
grup yang ia sebut Selachē (selachians). [2] Didirikannya biologi
modern Istilah biologi dalam
pengertian modern
kelihatannya diperkenalkan
secara terpisah oleh Gottfried
Reinhold Treviranus (Biologie
oder Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan Jean-Baptiste Lamarck (Hydrogéologie, 1802). Namun, istilah biologi
sebenarnya telah dipakai pada 1800 oleh Karl Friedrich Burdach. Bahkan, sebelumnya,
istilah itu juga telah muncul
dalam judul buku Michael
Christoph Hanov jilid ke-3
yang terbit pada 1766, yaitu Philosophiae Naturalis Sive
Physicae Dogmaticae: Geologia,
Biologia, Phytologia Generais
et Dendrologia. Cakupan biologi Lihat artikel utama Daftar
Cabang-cabang biologi Pada masa kini, biologi
mencakup bidang akademik
yang sangat luas, bersentuhan
dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali
dipandang sebagai ilmu yang
mandiri. Namun, pencabangan
biologi selalu mengikuti tiga
dimensi yang saling tegak
lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok
organisme), organisasi
kehidupan (taraf kajian dari
sistem kehidupan), dan
interaksi (hubungan antarunit
kehidupan serta antara unit kehidupan dengan
lingkungannya). Pembagian Berdasarkan
Kelompok Organisme Makhluk hidup atau
organisme sangat beraneka
ragam. Taksonomi mempelajari bagaimana
organisme dapat
dikelompokkan berdasarkan
kemiripan dan perbedaan
yang dimiliki. Selanjutnya,
berbagai kelompok itu dipelajari semua gatra
kehidupannya, sehingga
dikenallah ilmu biologi
tumbuhan ( botani ), biologi hewan ( zoologi), biologi serangga (entomologi ), dan seterusnya. Pembagian berdasarkan
organisasi kehidupan Kehidupan berlangsung dalam
hirarki yang terorganisasi.
Hirarki organisme, dari yang
terkecil hingga yang terbesar
yang dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut: [3] sel; jaringan; organ; sistem organ ; individu ; populasi; komunitas atau masyarakat; ekosistem ; dan bioma. Kajian-kajian subindividu
mencakup biologi sel, anatomi dan cabang-cabangnya
(sitologi , histologi dan organologi), dan fisiologi . Pembagian lebih rinci juga
mungkin terjadi. Misalnya,
anatomi dapat dikhususkan
pada setiap organ atau sistem
(biasa terjadi dalam ilmu kedokteran ): pulmonologi, kardiologi , neurologi, dan sebagainya). Tingkat supraindividu
dipelajari dalam ekologi , yang juga memiliki pengkhususan
tersendiri, seperti ekofisiologi
atau "fisiologi lingkungan", fenologi , serta ilmu perilaku. Pembagian berdasarkan
interaksi Hubungan antarunit
kehidupan maupun antara
unit kehidupan dan
lingkungannya terjadi pada
semua tingkat organisasi.